Gereja Santo Sophia, kadang-kadang disebut sebagai Basilika, berdiri hampir secara harfiah di bawah bayang-bayang Katedral Alexander Nevsky yang jauh lebih terkenal. Gereja ini hanya berjarak sekitar 200 meter dari katedral ini dan karena letaknya yang cukup rendah, banyak wisatawan yang melewatkannya.
Lihat 10 hotel terbaik di Sofia
Sophia Basilika, bagaimanapun, adalah salah satu monumen terpenting di Sofia dan merupakan gereja tertua dan salah satu monumen Kristen paling berharga di Eropa Tenggara.
Gereja yang memberi nama kota ini
Pembangunan gereja ini dimulai pada abad ke-4 dan mungkin selesai pada tahun 343. Selama berabad-abad, tentu saja ada perbaikan, perluasan dan perubahan tampilan, tetapi elemen dasarnya tetap dipertahankan hingga hari ini.
Bentuknya yang sekarang berasal dari abad ke-14.
Pada tahun 1376, seluruh kota, yang sebelumnya disebut Sredets dan bahkan sebelum itu Serdica, dinamai dengan nama gereja ini. Antara abad ke-14 dan ke-16, kedua nama tersebut masih digunakan, namun sejak abad ke-16 dan seterusnya, nama 'Sofia' digunakan secara eksklusif.
Bangunan ini dibangun dengan gaya Romawi-Bizantium yang keras, yang juga terlihat jelas di bagian dalamnya.
Tiket masuk dan jam buka
Gereja Santo Sophia dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 07.00-18.00.
Tiket masuk ke gereja ini gratis. Tiket seharga 6 juta rupiah hanya untuk museum kecil di ruang bawah tanah di bawah gereja.
Apa yang bisa dilihat di sekitar
Temukan semua tempat yang dapat dikunjungi di %tempat%.